Pages

Kamis, 15 November 2012

BUDAYA JEPANG

Mengenal budaya Jepang

1. NOH dance
Noh atau No (Jepang: 能 Nō) ialah bentuk utama drama musik Jepang klasik yang telah dipertunjukkan sejak abad ke-14. Noh tersusun atas mai (tarian), hayashi (musik) dan utailagu-lagu).Pelakon menggunakan topeng dan menari secara lambat. Zeami Motokiyo dan ayahnya Kan'ami membawa Noh kepada bentuk terkininya selama masa Muromachi.

2. Ohanami
festival melihat berkembangnya bunga sakura, orang jepang biasanya menyempatkan dirinya dalam satu tahun sekali untuk melihat bunga sakura berkembang.
bunga sakura hanya berkembang -/+ seminggu saja dalam satu tahun.
tepatnya pada musim HARU atau musim SEMI.

3. Ojigi
sikap menghormati yaitu dengan menundukkan badan sedikit ke depan.
biasanya dipakai saat mengucapkan salam (aisatsu), mengucapkan selamat baik itu ulang tahun, kemenangan, dll. Juga dipakai pada saat meminta maaf.

5. kabuki
kabuki adalah suatu seni teater tradisional dari jepang.
KABUKI adalah perkembangan dari tarian NOH, namun bedanya kalau NOH itu semua pemainnya menggunakan topeng,kalau kabuki hanya make up biasa saja.
dan dialog antar pemain,di NOH menggunakan alat musik ,di kabuki dialog seperti teater pada umumnya,,,,,,perkembangan kabuki dari noh ternyata terjadi pada 400 tahun yang lalu,pada masa HEIAN.

6. Bon odori
Acara menari bersama yang disebut Bon Odori (盆踊り?, tari Obon) dilangsungkan sebagai penutup perayaan Obon. Pada umumnya, Bon Odori ditarikan bersama-sama tanpa mengenal jenis kelamin dan usia di lingkungan kuil agama Buddha atau Shinto. Konon gerakan dalam Bon Odori meniru arwah leluhur yang menari gembira setelah lepas dari hukuman kejam di neraka.
Bon Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas (matsuri) yang diadakan di Jepang. Pelaksanaan Bon Odori memilih saat terang bulan yang kebetulan terjadi pada tanggal 15 Juli atau 16 Juli menurut kalender Tempō. Bon Odori diselenggarakan pada tanggal 16 Juli karena pada malam itu bulan sedang terang-terangnya dan orang bisa menari sampai larut malam.
Belakangan ini, Bon Odori tidak hanya diselenggarakan di lingkungan kuil Shinto. Penyelenggara Bon Odori sering tidak ada hubungan sama sekali dengan organisasi keagamaan. Bon Odori sering dilangsungkan di tanah lapang, di depan stasiun kereta api atau di ruang-ruang terbuka tempat orang banyak berkumpul.
Di tengah-tengah ruang terbuka, penyelenggara mendirikan panggung yang disebut yagurapasar malam untuk menciptakan keramaian agar penduduk yang tinggal di sekitarnya mau datang. Bon Odori juga sering digunakan sebagai sarana reuni dengan orang-orang sekampung halaman yang pergi merantau dan pulang ke kampung untuk merayakan Obon. untuk penyanyi dan pemain musik yang mengiringi Bon Odori. Penyelenggara juga sering mengundang
Belakangan ini, jam pelaksanaan Bon Odori di beberapa tempat yang berdekatan sering diatur agar tidak bentrok dan perebutan pengunjung bisa dihindari. Penyelenggara Bon Odori di kota-kota sering mendapat kesulitan mendapat pengunjung karena penduduk yang tinggal di sekitarnya banyak yang sedang pulang kampung. Ada juga penyelenggara yang sama sekali tidak menyebut acaranya sebagai Bon Odori agar tidak dikait-kaitkan dengan acara keagamaan.

7. Shodo
Shodo dalam bahasa jepang yang artinya Kaligrafi (the Way of Brush) adalah salah satu bentuk seni yang telah di pelajari selama lebih dari 3000 tahun yang lalu. Pengetahuan akan seni kaligrafi adalah salah satu langkah yang penting di dalam memahami budaya Jepang. Kaligrafi bukan hanya sebuah latihan menulis yang baik, tetapi lebih merupakan awal mula nya bentuk seni dari oriental. Kaligrafi adalah sebuah kombinasi antara skill dan imajinasi seseorang yang telah belajar secara intensive penggunaan kombinasi-kombinasi garis-garis. (Kenji shodokai)

sumber :http://www.indofanster.org/t4178-mengenal-kebudayaan-jepang 

0 komentar:

Posting Komentar